Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket
Widget by : arief

Selasa, 02 Maret 2010

cara buat mail kontak

Salam sejahtera kepada sobat yang slalu setia membaca postingan-postingan di klinik-it ini. dipagi yang cerah ini saya akan sedikit menjelaskan bagaimana Cara Buat Form Kontak Kami Di Blog. Apa gunanya ,Form Kontak Kami Ini ?Form Kontak Kami ini berguna sekali untuk menerima masukan-masukan dari pengunjung blog kita. selain itu juga bisa untuk pemesanan barang jika kamu menggunakan blog untuk menjual barang. atau bisa juga untuk pemesanan iklan diblog. cara bikinya juga gampang. silakan ikuti tutorial Cara Buat Form Kontak Kami Di Blog berikut ini,untuk memasang Form Kontak Kami di blog.



1. Klik http://www.emailmeform.com

2.Kemudian Klik tulisan Sign up for free.

3. Isilah form yang ada dengan data diri kamu:



First Name : » isi dengan nama depan kamu.

Last Name : » isi dengan nama belakang kamu.

Username : » isi dengan username yang di inginkan.

Password : » isi dengan kata kunci yang di inginkan.

Retype Password : » isi dengan kata kunci yang tadi di isikan.

Your Email : » isi dengan alamat email kamu.


4.Klik tombol Sign up.

5.Setelah muncul tulisan terima kasih, silahkan cek email yang tadi di masukan oleh kamu untuk memeriksa email verifikasi.

6.Buka email kiriman dari EmailMeForm yang bertajuk Your new account information.

7.klik link yang di berikan di email tersebut atau kalau tidak bisa, copy alamat URL tersebut lalu paste di address bar browser internet kamu untuk melakukan verifikasi bahwa email yang tadi di masukan adalah benar-benar milik kamu.

8.Setelah proses verifikasi selesai, silahkan klik tulisan click here untuk menuju halaman akun kontrol panel kamu.

9.Alihkan perhatian kamu ke sebelah kanan monitor. Klik tulisan Create new form.

10.Ada beberapa form yang perlu di sisi :


Web form Name : » isi dengan nama yang kamu inginkan, atau biarkan saja (di sana sudah tertera Contact Webmaster).

Recipients Emails : » isi dengan alamat email yang akan menerima pesan.

Spam Email address : » isi dengan alamat email yang di inginkan untuk menerima pesan spam (email sampah, email iseng doank, email iklan, dll) atau kosongkan saja bila tidak mau menerima pesan email spam.

Thank you page : » isi dengan alamat URL yang memuat tulisan terima kasih, contoh postingan yang ini. Atau jika bingung, tulis saja alamat blog kamu.

Number of fields : » biarkan 4 saja.

11.Klik tombol next yang ada di sebelah kanan.

12.Ada beberapa field name yang bisa di ganti sesuai keinginan, misal : Your Name jadi Nama, Your Email Address jadi alamat Email, dst. Atau biarkan saja seperti itu.

13.Klik tombol next yang ada di sebelah kanan.

14.Klik tombol next lagi.

15.Silahkan isi dengan keinginan kamu.

16.Klik tombol next lagi.

17.Klik tombol next lagi.


18.Akan di perlihatkan contoh tampilan kontak form yang tadi di buat oleh kamu.

19.Klik tombol Finish.

20.Klik tulisan Get the HTML codes.

21.Copy kode yang ada di text area, di bawah tulisan Copy and paste this HTML code into your page.Lalu paste di postingan blog kamu ataupun di sidebar.

Selesaii.....
»»  SELENGKAPNYA...

Pendidikan Bela Negara Solusi Jitu Lahirkan Generasi Cinta Tanah Air

Sudah pernah melihat raut wajah murid-murid sekolah ketika pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan? Atau mungkin diri kita yang dulu belajar Pendidikan Moral Pancasila? Kalau gurunya bukan seorang yang cantik jelita atau pandai melawak (itupun lawakannya di luar materi pelajaran), saya berani bertaruh para siswa akan terlihat bosan dan sebentar-sebentar melihat jam dinding menanti pertolongan bel tanda kelas usai.

Ini merupakan problema besar bagi bangsa. Masa depan bangsa berada di tangan generasi muda khususnya pelajar. Mereka adalah harapan kita. Generasi bintang. Sudah sepantasnya energi dan perhatian kita curahkan kepada pelajar demi terwujudnya masa depan bangsa yang memiliki ketahanan nasional yang tangguh. Jangan berharap terlalu besar untuk menumbuhkan nasionalisme dari generasi tua. Mahasiswa saja sudah sulit. Nasionalisme mereka memiliki makna yang berbeda-beda. Menurut Taufik Abdullah, mantan Ketua LIPI, krisis nasionalisme yang dialami bangsa Indonesia merupakan hasil sebuah proses kompleks sejarah kepemimpinan nasional yang memberikan dampak pada jiwa-jiwa rakyatnya. Bahkan dalam salah satu artikelnya ia memberikan sebuah retorika “Krisis Nasionalisme, Wacana atau Struktur Kesadaran?”. Dengan demikian kaum pelajar tidak masuk dalam kategori yang terkena krisis nasionalisme karena mereka termasuk lugu pada kasus ini. Terkecuali mereka yang keluarganya menjadi korban serius sebuah rezim.

Ancaman dan hambatan untuk pelajar menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air adalah lingkungan dan globalisasi. Dan jangan lupa mereka adalah ‘Digital Native’ - lahir dan besar di era digital. Mereka lahir di masa yang memanjakan fisik dan mobilitas seseorang di mana pelajaran mengenai tugas dan kewajibannya sebagai warga negara menjadi sebuah hal yang membosankan dan jadul.

Lantas bagaimana jalan keluarnya?

Bagaimana pendapat Anda tentang Pendidikan Bela Negara?

Apakah ini bisa dijadikan pintu masuk cinta tanah air?

Sudah banyak instansi mengadakan pendidikan semacam ini secara massal. Pada bulan Agustus 2009, Batalyon 613 Raja Alam bersama Pemerintah Kota terkait menggelar Pendidikan Kesadaran Bela Negara yang diikuti puluhan peserta, terdiri anggota Batalyon 613 Raja Alam, mahasiswa, pelajar, serta organisasi kepemudaan. Puluhan peserta pendidikan bela negara ini telah menjalani latihan selama 10 hari. Mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat. Mulai pelajar, hingga anggota TNI. Dengan bekal disiplin dan tekad membela negara, para peserta diminta untuk lebih tanggap terhadap perkembangan situasi, serta peduli kondisi keamanan negara. Karena jika mengandalkan kekuatan TNI saja, tanpa dukungan masyarakat, mustahil keutuhan NKRI dapat dijaga.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) juga telah menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Kesadaran Bela Negara Pemuda Tingkat Nasional 2009. Kegiatan berlangsung pada 11 sampai dengan 22 November 2009 di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur. Peserta yang terlibat sebanyak 100 orang yang terdiri atas DPP KNPI (5 orang), OKP Tingkat Nasional (27 orang), DPP KNPI/OKP Provinsi (33 orang), dan senat mahasiswa perguruan tinggi (35 orang). Dari seratus peserta dipilih sepuluh besar untuk mendapatkan beasiswa dari Depdiknas. Selain itu, dipilih tiga (peserta) terfavorit. Sakhyan Asmara, Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenegpora, menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat bela negara dan kebangsaan di kalangan pemuda. "Target bela negara (adalah) membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda dan mahasiswa, agar pemuda bisa bersatu di antara perbedaan-perbedaan," katanya. Adapun pelaksanaan kegiatan melibatkan Departemen Pertahanan, Lemhanas, KPK, Kopassus, Praktisi, Mahkamah Konstitusi, Tim ESQ, dan BKPM.

Pada bulan Juli 2009, juga telah diadakan Forum Sosialisasi Bela Negara di Yogyakarta. Kegiatan yang dihadiri 300 pelajar tersebut terdiri dari Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan se Kota Yogyakarta. Selain para pelajar tampak hadir para Mahasiswa yang tinggal di asrama di wilayah Kota Yogyakarta. Forum Sosialisasi Bela Negara bagi Pelajar Mahasiswa se Kota Yogyakarta, menghadirkan narasumber dari Fakultas Filsafat Univesitas Gadjah Mada Yogyakarta, Alif Lukman Nul Hakim, S Fil yang menyampaikan ceramah dengan judul Pemuda dan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disamping itu Prof. DR.Wuryadi MS Ketua Dewan Pendidikan Provinsi DIY, menyampaikan makalahnya yang berjudul Peran Pemuda dalam Perjuangan Bangsa dan Wawasan Nusantara. Sedangkan materi Bela Negara disampaikan langsung komandan Kodim 0734 Yogyakarta Let.Kol. Setya Hari, serta Walikota Yogyakarta Herry
Zudianto, yang menyampaikan tentang Ketahanan Nasional.

Sedangkan tahun lalu, pada Agustus 2009, ratusan pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Jayapura, Papua mengikuti pelatihan bela negara. Nara sumber pelatihan ini adalah Kapolresta Jayapura, Dandim 1701 Jayapura, Dinas Pendidikan dan Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura. Pelatihan bela negara bagi pelajar menengah atas tersebut bertujuan agar para siswa memiliki rasa nasionalisme sebagai generasi penerus bangsa. Sedangkan materi bela negara yang diberikan kepada para pelajar tersebut antara lain, peran pemuda sebagai pilar pembangunan dalam keikutsertaannya dalam bela negara, rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan serta etika berbangsa dan bernegara.

Pendidikan Bela Negara yang tepat tentunya menggunakan sistem pembelajaran constructive and active learning, yang berarti serangkaian aktivitas belajar dibuat sehingga para peserta mampu secara otomatis mengetahui apa itu wawasan kejuangan, kebangsaan dan nusantara tanpa diberitahu oleh penyelenggara. Berbeda dengan passive learning seperti model perkuliahan di ruangan yang menuangi peserta bagaikan sebuah teko (guru) berisi air penuh mengalirkan air ke gelas (murid) yang kosong. Ini namanya spoonfeeding. Tak akan berhasil mencapai sasaran pembelajaran, yakni nasionalisme.

Bukankah kini outbond banyak digandrungi. Juga permainan pinball, dan soft air gun. Kegiatan yang memerlukan taktik dan sedikit adrenalin ini tentunya bisa menjadi bagian dari Pendidikan Bela Negara. Ini bisa dijadikan sebagai daya tarik pelajar. Belum lagi kalau mereka diperkenalkan dengan mobilitas pasukan dari Titik Bongkar (TB) ke Daerah Persiapan (DP) untuk melakukan penyerangan. Pastinya dalam perang konvensional, dari TB ke DP jaraknya tidaklah dekat dikarenakan titik sasaran berada di sebuah ketinggian. Mereka dapat melatih fisik mereka sembari menikmati alam. Di kota, mana bisa mereka menikmati ini?

Banyak sekali bagian dari Pendidikan Bela Negara yang bisa diperkenalkan dan diperlatihkan kepada pelajar dengan cara yang menyenangkan tanpa tekanan baik Pilih Jurit Tangkas (PJT), pertahanan, serangan, patroli, bahkan sampai pengenalan senjata. Yang penting outcome pembelajaran harus sudah diset termasuk skill dan knowledge yang diharapkan. Penggunaan sistem level juga sangat berarti agar siswa punya semangat untuk berkompetisi.

Masalah pendanaan dan promosi sepertinya bisa melibatkan pihak swasta dalam program CSR (Corporate Social Responsibility). Bidang Bela Negara sudah selayaknya mendapatkan perhatian para pengusaha di samping pendidikan dan kesehatan, karena ketahanan nasional dan masa depan persatuan bangsa juga merupakan masalah bersama. Tentunya diperlukan departemen khusus untuk secara intensif menawarkan program ini kepada swasta dan juga insentifnya. Departemen yang ditunjuk harus bisa memberikan penyadaran betapa arti penting Pendidikan Bela Negara. Biasanya, perusahaan akan mem-blow up kegiatan CSR mereka melalui media massa. Dengan demikian diharapkan banyak pengusaha yang akan bergabung untuk mendukung program ini.

Perang terbuka memang jangan sampai terjadi. Namun, walau nantinya harus terjadi Indonesia sudah siap dengan salah satu potensinya yakni sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dasar tempur.

Di saat damai dan perang, Indonesia jaya!
»»  SELENGKAPNYA...

Peran Mahasiswa Sebagai Moral Force

Berbagai aktifitas mahasiswa dalam kancah pergerakan nasional yang dilandasi oleh moral force telah tercatat dalam sejarah Indonesia. Banyak sekali kiprah mahasiswa yang telah menorehkan tinta emas bagi perjuangan bangsa. Dimulai dengan pergerakan Boedi Oetomo tahun 1908, kemudian dilanjutkan dengan Sumpah Pemuda tahun 1928, dan puncaknya pada tahun 1945 dimana mahasiswa pada masa itu memegang motor kendali bagi terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Tak cukup sampai disitu, pasca proklamasi kemerdekaan mahasiswa masih tetap memegang idealismenya yang tinggi untuk tetap membela kepentingan rakyat. Hal itu dibuktikan dengan peristiwa jatuhnya orde lama pada tahun 1966. Mahasiswa terus melakukan tugasnya yaitu mengawasi jalannya pemerintahan yang berlangsung. Mereka tetap setia kepada bangsa dan negara. Mereka tidak akan rela jika tanah air mereka digadaikan. Mereka akan tetap berjuang walaupun jiwa-raga menjadi taruhannya. Tergulingnya rezim Orde Baru yang ditandai dengan mundurnya Soeharto dari kursi kepresidenan pada 21 Mei 1998 adalah salah satu bukti perjuangan mereka yang tak kenal menyerah dan tetap fanatik dengan gelar kemahasiswaannya serta jabatan sosial yang dipegangnya. Meskipun saat itu banyak elemen masyarakat pro reformasi yang terlibat aktif, namun sekali lagi mahasiswa masih menjadi ujung tombak bagi perjuangan bangsa.
Secara moralitas mahasiswa harus mampu bersikap dan bertindak lebih baik dari yang lainnya karena mereka mempunyai latar belakang sebagai kaum intelektual, dimana mereka mengatakan yang benar itu adalah benar dengan penuh kejujuran, keberanian, dan rendah hati. Mahasiswa juga dituntut untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya dan terbuka kepada siapa saja. Hal itu semata-mata karena mereka adalah kader-kader calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang, yang memegang kendali negara di masa depan.
Oleh karena itu mereka berhak untuk melakukan pengawasan terhadap pemerintah dan memberikan kritik atas setiap kebijakan yang dibuatnya. Sikap kritis itu merupakan wujud kepedulian mereka terhadap bangsa dan negaranya yang dilakukan dengan ikhlas dan dari hati nurani mereka, bukan atas keterpaksaan maupun intimidasi dari pihak luar. Segala sesuatu yang mereka perjuangkan adalah sesuatu yang mereka yakini adalah baik untuk kehidupan mereka di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Hal tersebut berlaku dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sikap kritis mahasiswa tidak harus pada isu-isu nasional tapi dapat juga kritis pada isu-isu lokal seperti pencemaran lingkungan, kebijakan pemerintah setempat yang dirasa merugikan masyarakat kecil, tindakan sewenang-wenang pemerintah setempat pada masyarakat kecil, penyelewengan anggaran keuangan oleh pemerintah setempat, ataupun perihal lainnya. Sebagai pengusung moral force, mereka harus mengingatkan pemerintah jika pemerintah tersebut menyeleweng ataupun lupa pada tugas yang diembannya.
Menurut salah seorang tokoh yaitu Arbi Sanit (1985), ada lima hal yang melatarbelakangi penyebab tumbuhnya kepekaan mahasiswa terhadap pelbagai persoalan yang ujungnya bertitik fokus pada perjuangan membela kepentingan rakyat, yaitu :
  • Pertama, mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik memiliki persepektif atau pandangan yang cukup luas untuk dapat bergerak di semua lapisan masyarakat.
  • Kedua, mahasiswa sebagai golongan yang cukup lama bergelut dengan dunia akademis dan telah mengalami proses sosialisasi politik terpanjang di antara generasi muda.
  • Ketiga, kehidupan kampus membentuk gaya hidup unik di kalangan mahasiswa, dan terjadi akulturasi sosial budaya tinggi di antara mereka.
  • Keempat, mahasiswa sebagai golongan yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasan, struktur ekonomi, dan memiliki keistimewaan tertentu dalam masyarakat sebagai kelompok elit di kalangan kaum muda.
  • Kelima, mahasiswa rentan terlibat dalam pemikiran, perbincangan, dan penelitian pelbagai masalah yang timbul di tengah kerumunan masyarakat, memungkinkan mereka tampil dalam forum yang kemudian mengangkatnya ke jenjang karier sesuai dengan keahliannya.
Bila kita amati dengan seksama, mahasiswa mempunyai kedudukan yang sangat unik yaitu sebagai kaum yang diterima oleh semua lapisan masyarakat dan mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi. Keberadaan tersebut juga didukung oleh karakteristik mahasiswa yang rata-rata masih berusia muda, penuh semangat, dinamis dan tidak takut kehilangan sesuatu yang merusak idialisme dirinya. Karena itulah di lingkungannya mahasiswa sering dikatakan sebagai “intelektual sejati”. Ketika harus terjun ke masyarakat, mereka dapat dengan mudah berbaur, dan ketika harus berurusan dengan kaum birokrat, mereka mampu mengimbangi dengan kemampuan intelektual dan pendidikan yang telah diterimanya selama ini. Oleh sebab itu, mereka berperan strategis dalam kehidupan berbangsa yaitu sebagai penerus cita-cita bangsa.
Kehidupan di kampus adalah miniatur kehidupan bangsa, dimana di dalamnya juga terdapat keanekaragaman sosial dan budaya. Mahasiswa telah mengarungi kehidupan kampus yang cukup kompleks tersebut. Dan mereka telah bersosialisasi dan mampu beradaptasi sehingga tetap eksis di lingkungannya. Mereka juga telah mendapatkan pendidikan akademis dan politik yang lebih dibandingkan dengan generasi muda yang lainnya sehingga menempatkan mereka pada golongan elit pemuda. Namun hal itu bukanlah suatu pekerjaan yang ringan, tapi suatu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, loyalitas, pemikiran, dan kesabaran yang tinggi.
Namun bukanlah keberhasilan yang akan didapat jika hanya mahasiswa yang berjuang di negeri ini. Mahasiswa tetap membutuhkan dukungan dari rakyat untuk menjalankan tugasnya, karena komponen terbesar negeri ini adalah rakyat, dan mahasiswa hanyalah sebuah komponen kecil. Perjuangannya akan sia-sia jika tak mendapat dukungan orang-orang yang dibelanya. Karenanya mahasiswa harus tetap mempertahankan kredibilitas dan legitimasi di mata rakyat agar rakyat selalu mendukung setiap langkah yang ditempuhnya.
Harus diakui bahwa selama ini peran mahasiswa sebagai moral force hanya sebatas pendobrak yang selanjutnya diserahkan kepada kaum politisi. Mahasiswa seperti memberikan sebuah cek kosong yang dapat diisi seenaknya oleh kaum politisi sehingga mereka tidak mampu melakukan kontrol atas cek yang diberikannya. Jika mereka ingin berperan lebih dari itu, mereka harus menyiapkan suatu konsep pemikiran mereka sebagai isi dari cek yang diberikan agar mereka mampu melakukan kontrol pada kaum politisi tersebut. Namun yang diberikan bukanlah sekedar konsep biasa, tetapi sebuah konsep yang mampu menjawab seluruh kebutuhan dan tantangan bangsa. Dan saat ini yang dibutuhkan bangsa adalah sebuah konsep yang mampu membawa bangsa ini keluar dari keterpurukan krisis multidimensi dan intimidasi kekuasaan menuju ke suatu titik pencerahan.
Namun, selama ini yang kita lihat, realita tidaklah seindah bayangan kita. Masih terlalu banyak mahasiswa yang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu akan tanggung jawabnya sebagai pengemban amanah rakyat. Pandangan tersebut, tentunya berimplikasi pada posisi dan peran mahasiswa, sehingga eksistensi mahasiswa di mata masyarakat memudar. Bila hal ini dibiarkan berlanjut, bukan tidak mungkin perjuangan mahasiswa di masa mendatang tak lain hanyalah sebuah tong kosong yang nyaring bunyinya, atau sekedar katak di dalam tempurung. Mahasiswa harus segera berbenah untuk menyolidkan dirinya, karena mahasiswa bukanlah milik segelintir orang yang peduli pada nasib bangsa, tapi lebih dari itu.
Segala sesuatu yang besar adalah dimulai dari yang kecil. Adalah sebuah omong kosong jika dalam tubuh mahasiswa sendiri belum solid tapi sudah berkeinginan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik. Bangsa bukanlah hanya segelintir orang, tapi bangsa adalah terdiri dari banyak orang dengan beragam kondisi sosial dan budaya. Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan mahasiswa adalah membenahi kondisi internal dalam dirinya, menyolidkan barisan, menyamakan visi, misi dan idealisme, serta menghimpun kekuatan. Baru setelah itu mereka dapat membuat impian untuk menjadikan bangsa menuju kehidupan yang lebih baik dan mewujudkannya dalam sebuah realita.
»»  SELENGKAPNYA...

Keterkaitan Profesi di Bidang IT dengan Pancasila

Sebagai seorang Indonesia, Pancasila adalah penting artinya. Betapa tidak, Pancasila adalah landasan ideologi negeri ini, merupakan identitas serta kerangka pembentuk bangsa. Dan teknologi informasi adalah instrumen yang patut digerakkan dalam Negara ini demi mendukung perkembangan dalam era globasasi yang menuntut adanya kemajuan penerapan technology and science.
Namun jika ditanya tentang keterkaitan antara teknologi informasi dengan Pancasila, sebagai individu yang berkecimpung dalam teknologi informasi itu sendiri dapat mengatakan bahwa ini merupakan kontribusi sebagai seorang Indonesia, atas apa yang dapat dilakukan di bidang teknologi informasi untuk Negara. Sumbangsih melalui profesi dibidang teknologi informasi dapat dilakukan dalam banyak hal. Salah satu di antaranya adalah web programmer. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang web programmer handal untuk memberi layanan, kemudahan bagi seluruh rakyat Indonesia. Misalnya dengan membangun aplikasi berbasis web untuk instansi pemerintah dimana dalam aplikasi tersebut dapat menjalankan fungsi-fungsi lembaga secara on-line. Keterkaitannya dengan pancasila dapat dilihat disini:
1. Ketuhanan YME. Tanpa adanya keyakinan penuh akan ajaran agama, seseorang dapat melakukan tindakan diluar norma. Web site yang sedianya dapat berupa media yang baik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak baik di tangan orang yang tidak ber-akhlak, seperti yang diketahui ¬cyber crime kerap terjadi akhir-akhir ini.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tanpa menyadari sikap ini, seseorang bisa saja saling menghujat satu sama lain lewat media yang diciptakan melalui teknologi informasi. Padahal sedianya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan rasa kemanusiaan seperti yang dilakukan oleh masyarakat aktivis-aktivis sosial menggunakan media website dalam membangun jaringannya maupun saat menggalang dana untuk kepedulian bencana dan lain sebagainya.

3. Persatuan Indonesia. Dari gambaran di atas, jelas teknologi dapat menciptakan media pemersatu bangsa.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
melalui teknologi, media komunikasi yang baik dapat tercipta dan komunikasi yang baik mendukung terciptanya kebijakan yang baik pula. Jika musyawarah dapat dilakukan tanpa harus memikirkan kendala letak geografis para anggota majelis, maka betapa efisiennya hal tersebut. Dan teknologi informasi memungkinkan penerapannya.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Indonesia ini luas dan informasi berkembang cepat. Informasi menyangkut Negara adalah hak setiap warnga Negara untuk mengetahuinya. Apa yang diketahui warga Jakarta seharusnya juga dapat diketahui warga di pelosok lain dinegeri ini. Namun sayang, tidak semua warga Negara mampu memiliki akses untuk mendapat berita dengan mudah. Dan inipun dapat dipermudah dengan teknologi informasi.

Maka demikian dapat disimpulkan bahwa dengan berpedoman dengan nilai-nilai pancasila, seorang yang memiliki profesi dibidang teknologi informasi dapat membangun bangsa ini.
»»  SELENGKAPNYA...

cara buat facebook fans club

orialfacebook fans
Anda pengen punya fans club sendiri? Anda bisa membuatnya dengan mudah dan cepat. Namun yang paling penting siapa yang mau jadi fans anda ya..he..he..

Nah, saya sudah mencoba membuat fans club dan berhasil. Disini ada dua cara dalam membuat fans club silahkan temen-temen pilih sendiri yah :

Tutorial membuat fans club facebook pertama:

1. Login lah terlebih dahulu di facebook anda
2. kemudian masuklah dihalaman http://www.facebook.com/pages/create.php atau klik tulisan berwarna merah ini facebook ini
3. Silahkan anda masukkan data-data anda, dan simpan
4. Selesai sudah...he..he..

Tutorial membuat fans club facebook kedua :

1.Buka halaman depan facebook anda (frontpage facebook)
2. Di pojok kiri bawah di kelompok APPLICATION klik Groups.
3. Muncul halaman GROUPS.
4. Klik tombol “Create A New Group” di sebelah kanan.
5. Akan muncul halaman “Create a Group”
6. Silakan isi dan keterangan
7. Di pilihan Group Type, pilihan kategori “Just For FUN”.
8. Di pilihan Select Type Pilih “FANS CLUB”
9. Keterangan lain silakan isi seperti biasa.
10. Simpan hasil isian dengan mengklik tombol “Create Group”
11. Akan muncul halaman “Edit … Group” yang sudah anda simpan.
12. Lengkapi keterangan dan logo/photo/gambar untuk menambah keren halaman FANS CLUB
13. Simpan dengan mengklik tombol SAVE
14. Akan muncul halaman dan selesai...he..he..

Silahkan anda coba cara membuat fans club facebook ini, semoga tutorial ini bisa bermanfaat. Jangan lupa lihat pesan sponsor berikut yah.
»»  SELENGKAPNYA...